PERTEMPURAN LIMA HARI DI SEMARANG

Rika Rumiati

 

Semarang merupakan kota terbesar di Jawa Tengah yang memiliki peristiwa-peristiwa sejarah unik di dalamnya. Banyak sekali peristiwa-peristiwa sejarah yang pernah terjadi di kota Semarang ini, yang mana salah satu dari peristiwa sejarah tersebut yang paling di kenal oleh kalangan luas adalah Pertempuran Lima Hari di Semarang. Pertempuran ini berlangsung selama 5 hari yang di lakukan antara pemuda Semarang dengan Jepang. Peristiwa ini mempunyai makna yang besar bagi rakyat Semarang dalam memperjuangkan dan mempertahankan kota Semarang dari  tentara Jepang.

Pertempuran Lima hari di Semarang adalah serangkaian pertempuran antara rakyat Indonesia melawan tentara Jepang di Semarang pada masa transisi kekuasaan Belanda yang terjadi pada tanggal 14-19 Oktober 1945. Dua penyebab utama dari pertempuran

Ini adalah karena larinya tentara Jepang dan tewasnya dr.Kariadi.[1] Hal ini memicu rakyat Semarang untuk melawan tentara Jepang secara heroik. Dengan perjuangan yang menyala dan pantang menyerah, akhirnya rakyat Semarang dapat mempertahankan kota Semarang dari tangan Jepang serta memukul mundur tentara Jepang. 

NADYA WULAN DHARI


Australia adalah negara yang berada di bagian selatan dunia dan juga merupakan benua terkecil di dunia. Australia merupakan salah satu negara maju di dunia. Australia terletak di antara 9° LS, dan 44° LS, dan 112° BT, dan 154° BT. Australia berbatasan dengan Samudra Hindia di sebelah Barat, Samudra Pasifik di sebelah timur, Laut Timor dan Laut Arafuru Selatan di sebelah utara, serta Samudra Hindia di sebelah selatan.[1] Autralia merupakan salah satu negara bekas jajahan Inggis yang memiliki delapan negara bagian, terdiri dari enam negara bagian dan dua wilayah besar. Adapun enam negara bagian tersebut yaitu: New South Wales, Queensland, Tasmania, Australia Barat, Australia Selatan, dan Victoria. Sedangkan dua wilayah besarnya yaitu: Northern Terrytory dan Australian Capital Territory.

Australia mulai dihuni oleh Suku Aborigin sejak beratus abad yang lalu. Tidak hanya Suku Aborigin saja, tetapi masyarakat Kepulauan Selat Torres juga mendiami kawasan pulau-pulau yang tersebar di Austarlia. Akibat adanya kolonisasi Inggris di Australia, hal ini menjadi sebuah ancaman atau bencana besar bagi Suku Aborigin dan masyarakat Kepulauan Selat Torres, karena menurutnya kedatangan orang kulit putih akan membahayakan kehidupan mereka. Akibat dari kesalahpahaman, penangkapan dan pembunuhan, akhirnya penduduk asli mulai terdesak, sehingga mereka tidak mampu bertahan dan akhirnya merekapun musnah.

Sejarah Alat Musik Pribumi Australia dan Budaya Musik dalam Aktifitas Masyarakat Aborigin Australia

Sri Oktavia


Benua Australia merupakan benua terkecil yang ada di dunia ini. Benua Australia ditemukan oleh seorang penjajah Inggris yang bernama James Cook.  Benua Australia memiliki penduduk asli yaitu Suku Aborigin. Sebagian peneliti percaya bahwa penduduk Aborigin telah menempati benua Australia sejak 40.000 – 70.000 tahun yang lalu. Suku Aborigin memiliki ciri fisik kulit berwarna cokelat dan cenderung hitam jika terbakar sinar matahari, rambut ikal atau bergelombang, muka dan tubuh berbulu lebat, ukuran dahi sempit, rongga mata menjorok ke dalam, alis mata menonjol, rahang menonjol, mulut lebar, tulang tengkorak tebal, dan memiliki tinggi rata 152 cm.[1]

Australia adalah salah satu negara yang berisi penduduk dengan latarbelakang budaya yang beranekaragam. Jauh sebelum hadirnya bangsa Inggris di Australia, suku Aborigin sudah tersebar hampir di semua wilayah bagian Australia. Ketika itu jumlah Aborigin sudah sekitar 300.000 penduduk. [2] 

Eksistensi Bahasa Jawa di Kaledonia Baru

Cindy Ratnasari


Kaledonia Baru adalah negara kepulauan seluas 18.575 kilometer persegi di Samudra Pasifik. Ia ditemukan oleh penjelajah James Cook pada tanggal 4 September 1774 selama pelayaran keduanya di Pasifik. Karena kampung halamannya di Skotlandia, ia menamai wilayah ini dengan Kaledonia Baru. Kaledonia Baru terletak di dekat Australia, tepatnya di barat daya Samudera Pasifik. Artinya Kaledonia Baru juga dekat dengan Indonesia. Tapi tolong jangan salah paham, negara ini adalah bagian dari Prancis. Meski mengapa begitu jauh dari Prancis? Dulu, orang-orang yang tinggal di Kaledonia Baru ini adalah orang Kanak. Suku Kanak adalah suku primitif disana, kemudian ketika bangsa eropa mulai menjelajah, daerah ini menjadi salah satu tempat yang mereka tempati, bangsa eropa menjajah Kaledonia Baru karena banyak terdapat kayu cendana.[1]

Pada tahun 1853, Laksamana Prancis Verbview menduduki Kaledonia Baru atas nama Napoleon. Setahun kemudian, Prancis mendirikan kota Port de France, yang sekarang disebut Noumea. Orang-orang yang tinggal di daerah ini ditangkap oleh teman-teman Prancis. Pada tahun 1864, nikel ditemukan di sana, dan pemerintah mulai memperkenalkan pekerja dari negara lain untuk bekerja di pertambangan.

Perkembangan Awal Kehidupan di Australia

Winda Febiola


Australia merupakan negara yang berada di bagian selatan dunia, juga  merupakan benua terkecil di dunia. Walaupun letaknya di dekat Asia, namun masyarakat Internasional lebih sering menyebut Australia sebagai dunia barat karena kehidupannya yang mirip dengan gaya kehidupan negara-negara di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Negara yang merupakan bekas jajahan Inggris ini mempunyai delapan negara bagian, yaitu enam Negara bagian dan dua wilayah besar. Enam negara bagian tersebut adalah New South Wales, Queensland, Victoria, Tasmania, Australia Barat (Western Australia), Australia Selatan (Southern Australia), dan dua wilayah besar yaitu Notrhern Territory dan Australian Capital Territory.

Kata Australische dalam bahasa Belanda digunakan untuk menyebut daerah yang baru di temukan di Selatan. Australia yang merupakan sebuah benua terkecil di dunia dan mulai dihuni oleh manusia sejak abad es atau sekitar 30.00 tahun yang lalu ini adalah sebuah negara kolonial Inggris.  Kolonialisasi Inggris di Australia menjadi sebuah bencana besar bagi penduduk Aborigin di Australia. Pada saat menetapkan Australia sebagai koloninya, Inggris sedang mengalami krisis ekonomi. Pemerintah Inggris mengambil kebijakan dengan mengirimkan para narapidana kejahatan dari Inggris dan Irlandia ke Australia. Kebijakan ini adalah salah satu cara untuk mengatasi krisis ekonomi yang sedang terjadi.

PERTEMPURAN AMBARAWA

Merri Padrita


Pertempuran Ambarawa atau palanagan Ambarawa adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap sekutu yang terjadi di Ambarawa, sebelah selatan Semarang, Jawa Tengah atau dikenal juga sebagai pertempuran Ambarawa yang berlangsung sejak tanggal 20 oktober  hingga 15 Desember 1945. [1] latar belakang peristiwa ini dimulai dengan insiden yang terjadi di Magelang setelah mndaratnya Brigade Altileri dari devisi India ke-23 di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945. Oleh pihak Ri mereka diperkenankan untuk mengurus tawanan perang yang berada di penjara Ambarawa dan mengelang, ternyata mereka di boncengi oleh tentara NICAyang kemudian mensenjatai bekas tawanan tersebut.

Awal mula konflik terjadinya perang di Ambarawa adalah Tentara sekutu yang mendarat diboncengi NICA yang mearasa berhak atas Indonesia berdasarkan perjanjiab yang dilakukan Inggris dengan Belanda yang di sebut civil Affairs Agreement pada 24 Agustus 1945 yang mengatur pemindahan kekuasaan di Indonesia dari British Military Administration kepana NICA, Pelanggaran pihak sekutu terhadap persetujuan yang telah di setujui oleh kedua belah pihak, yaitu pertama, sekutu menerima pennyerahan kekuasaan dari tangan Jepang, kedua membebaskan para tawanan perang dan interniran sekutu. Ketiga , melucuti dan menggumpylakan orang jeapang untuk kemudian di pulanhkan, keempat menengakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah sipil, kelima yaitu menghimpun keterangan teentang san menuntut penjabat perang, tetapi malah memeprsenjatai para tawanan perang Belanda dan menimbulkan insiden bersenjata di Magelang, serta pengorbonan yang dilkukan sekutu terhadap kampong-kampung yang berada di sekitar Ambarawa.[2] 

PERAN NEW ZEALAND DALAM PAKTA ANZUS

Susan Fakhirah


Anzus merupakan organisasi persekutuan antara tiga negara yaitu Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat guna menghambat persebaran komunis di kawasan Australia dan Oceania dengan mengembangkan forward defense strategy. Organisasi pertahanan internasional ini dibuat pada saat masa perang dingin, yaitu saat dimana kekuatan komunis China meningkat dan menimbulkan ketidakstabilan dimana-mana. Saat ini, Anzus beroperasi dengan tujuan untuk menjaga relevansi lingkungan yang terhindar dari ancaman para teroris. Awal mula dari berdirinya organisasi ini selain karena ancaman komunis juga hilangnya kepercayaan Australia terhadap Inggris yang bisa menjaga keamanan dan pertahanan negaranya.[1]

New Zealand dan Australia merupakan negara dibawah perlindungan pemerintahan Inggris pada saat Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Selama berlangsungnya PD I dan PD II, New Zealand dan Australia mendapat perhatian dan perlindungan yang baik dari pemerintah  Inggris. Namun seiring berjalannya peperangan yang terjadi di wilayah Asia dan Eropa, kedua negara ini pun lama kelamaan tidak lagi mendapatkan perhatian dan perlindungan yang memuaskan dari Inggris. Hal inilah yang membuat New Zealand dan Australia menjalin hubungan kerjasama sebagai negara tetangga yang senasib, dan mulai memikirkan keamanan negaranya dan mencari perlindungan dari negara lain. 

JALUR PERDAGANGAN NEGARA AUSTRALIA

Rifka Anjelina Ginting


Australia adalah sebuah negara yang terletak di benua Australia dan juga merupakan satu-satunya negara yang berada di benua terkecil di Indonesia. Dimana Australia ini juga berbatasan laut dengan kepulauan Solomon dan vanuatu yang berada di sebelah timur laut. Pada tahun 1606, di mana benua Australia ini ditemukan oleh seorang penjelajah Belanda yang bernama William Jansz, sehingga ini ini telah dihuni oleh para penduduk Etnis dan Asli (Aborigi) sejak  40.000 tahun yang lalu. Dimana Elkin mengatakan bahwa Australia belum mengalami perubahan dalam kehidupan mereka, dimana para penduduk Australia masih hidup dalam Zaman Batu yang di sebut Food Gethering. [1]

Maka dari itu para penjelajah Belanda datang kembali ke Australia memiliki tujuan untuk bisa mengubah perkembangan kehidupan para penduduk Etnis dan Aborigin di Australia dan juga perkembang penduduk Australia. Sebelum kedatangan para penjajahan Belanda tiba di Australia, dimana suku Aborgin ini sudah terlebih dahulu menjalin kerja sama dengan bangsa Asia sebelum datang nya bangsa Barat untuk melakukan pelayaran di Australia. Tiba nya para penjajahan Belanda di Australia, Belanda akhirnya mengundang  para Pelayaran Bangsa Portugis & Spanyol, Pelayaran Orang Belanda, dan Pelayaran inggris datang ke Australia untuk dapat melalukan jalur perdagangan di berbagai bangsa yang berada di Australia, serta juga mengajak mereka melakukan kerja sama agar bisa menguasai jalur perdagangan dan untuk bisa memenuhi kebutuhan barang dagang serta juga untuk kepentingan ekonomi serta juga bisa mengembangkan kehidupan para penduduk Etnis dan Aborigin. Hubungan kerja sama ini lakukan dengan waktu yang berbeda dan  tujuan yang berbeda dan juga para pemimpin yang berbeda.

Pembantaian Myall Creek

Dwi Rahmadhany Tan Agma


Pembantaian Myall Creek ialah yang melibatkan pembunuhan dua puluh delapan orang Pribumi Australia yang tidak bersenjata oleh dua belas kolonis pada tanggal 10 Juni 1838 di Myall Creek dekat Sungai Gwydir , di utara New South Wales.  Ketika setelah dua persidangan, tujuh dari dua belas penjajah dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan digantung.  Satu  pemukim John Fleming menghindari penangkapan dan tidak pernah diadili dan empat tidak pernah diadili ulang menyusul putusan tidak bersalah dari persidangan yang pertama. [1]

Pembantaian Myall Creek bukanlah pembantaian pertama dan terakhir orang Aborigin di Australia, tetapi persidangan Mahkamah Agung NSW yang menyusul menjadi preseden yudisial. Namun, sikap terhadap pembantaian tersebut membutuhkan waktu lebih lama untuk berubah.

Myaal creek adalah seorang sinekdoche kekerasan pearbatasan dan titik balik dalam perjuangan antara lobi kemanusiaan Inggris yang kuat kepentingan pemukim. Gurbernur Gipps berusaha untuk menjalankan kebijakan yang mengakui kepemilikan pribumi atas tanah,selama dekade kekerasan aborgin diskriminasi dan yurisdiksi Inggris digunakan sebagai teknologi kedaulatan atas colonial wilayah. Dalam moment sejarah colonial ini konflik yang meningkat antara pemungkiman dan orang aborgin telah mencapai puncaknya pembantaian Myall Creek yang mengerikan pada bulan Juni 1838,peristiwa ini dimana orang pekerja ternak membunuh sekitar 33 orang Weraerai,sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Mengumpulkan mereka,mengikat mereka dengan tali kemudia membawa mereka ke dasar sungai dimana mereka dibacok atau dipukuli sampai mati dan kemudian dipenggal termasuk anak-anak.[2]

SEJARAH PENJARA FREMANTLE DI AUSTRALIA

Nadia Anugrah


Penjara Fremantle adalah salah satu penjara yang ada di kota kecil di Australia Barat. Penjara ini terletak di muara Sungai Swan,di pinggiran Perth. Kota kecil ini dibangun oleh Kapten Charles Howe Fremantle pada tahun 1829. Kapten Charles Howe  Fremantle diperkirakan adalah orang yang membuat kota kecil ini menjadi kota yang cukup bersejarah dalam fikiran manusia sekarang atau di zaman dahulunya.Kapten Charles ini juga ingin membuat kota kecil yang masih belum maju ini untuk menjadi  kota yang di kenal oleh banyak orang. Sehingga,Kapten Charles Howe Fremantle ini membawa orang-orang Inggris sebanyak 2.000 orang untuk membangun kota impiannya.

Tetapi perkiraan Kapten Charles Howe Fremantle  bahwa kota impiannya dapat terwujud hanya dengan 2.000 orang Inggris yang di bawanya dari Inggris ke kota kecil ini kurang tepat. Karena,ternyata dia membutuhkan orang yang lebih banyak untuk membangun kota impiannya ini. Sehingga Kapten Charles ini memutuskan untuk membawa tahanan yang ada di Inggris dan Irlandia sebanyak mungkin untuk mempekerjakan mereka dalam pembangunan kota impiannya yang maju itu.